
Jakarta – Keberlanjutan pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi maupun non-subsidi menjadi perhatian utama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi fluktuasi harga dan kelangkaan LPG di berbagai daerah, yang berimbas langsung pada sektor UMKM, terutama yang bergantung pada gas sebagai bahan bakar utama dalam operasional mereka.
Menyikapi kondisi ini, pemerintah diminta untuk memberikan pendampingan khusus kepada pelaku UMKM guna menjaga stabilitas pasokan LPG dan menghindari potensi gangguan produksi yang dapat berdampak luas pada perekonomian nasional.
Kelangkaan dan Kenaikan Harga LPG: Dampak bagi UMKM
📉 1. Biaya Operasional UMKM Melonjak
Kelangkaan LPG di beberapa daerah menyebabkan pelaku usaha kecil, terutama di sektor kuliner, terpaksa membeli LPG dengan harga lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET). Hal ini mengakibatkan peningkatan biaya produksi yang sulit ditanggung oleh pelaku UMKM dengan modal terbatas.
🍳 2. Produksi Terhambat, Pendapatan Menurun
UMKM yang bergerak di bidang makanan, minuman, dan produksi rumahan lainnya mengalami hambatan operasional karena terbatasnya pasokan LPG. Dampaknya, mereka harus mengurangi produksi atau bahkan menghentikan operasional sementara, yang berujung pada penurunan pendapatan.
📌 3. Risiko Beralih ke Bahan Bakar yang Tidak Efisien
Beberapa pelaku UMKM akhirnya memilih menggunakan bahan bakar alternatif seperti arang atau minyak tanah, yang justru meningkatkan biaya dan menurunkan efisiensi produksi mereka.
Dorongan untuk Pendampingan Pemerintah terhadap UMKM
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, Ikhsan Muliawan, menegaskan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah strategis agar kelangkaan LPG tidak terus berulang dan menghambat sektor usaha kecil. Beberapa langkah yang diusulkan antara lain:
🚀 1. Distribusi LPG Bersubsidi yang Lebih Tepat Sasaran
Banyak UMKM yang masih kesulitan mendapatkan LPG 3 kg bersubsidi karena keterbatasan pasokan. Pemerintah harus memastikan distribusi LPG subsidi benar-benar diberikan kepada pelaku usaha kecil yang membutuhkan, bukan ke industri besar atau pihak yang tidak berhak.
🛠️ 2. Pendampingan dan Edukasi dalam Efisiensi Penggunaan LPG
Pemerintah dapat memberikan pendampingan kepada UMKM tentang cara mengoptimalkan penggunaan LPG agar lebih hemat dan efisien. Teknologi pemanas yang lebih efisien atau strategi produksi yang lebih hemat energi dapat membantu UMKM menghadapi keterbatasan pasokan gas.
📊 3. Pengembangan Skema Bantuan LPG untuk UMKM
Selain subsidi reguler, pemerintah bisa membuat skema bantuan langsung berupa kuota LPG khusus bagi UMKM yang terdampak kenaikan harga.
🏭 4. Diversifikasi Energi Alternatif bagi UMKM
Selain LPG, pemerintah dapat mengembangkan program energi terbarukan seperti kompor listrik atau biogas yang bisa menjadi alternatif bagi UMKM dalam menghadapi keterbatasan gas LPG.
🔎 5. Pengawasan Ketat terhadap Pendistribusian dan Penimbunan LPG
Salah satu penyebab kelangkaan LPG adalah praktik penimbunan dan penyaluran yang tidak sesuai aturan. Pemerintah harus lebih tegas dalam mengawasi rantai distribusi agar tidak terjadi spekulasi harga atau kelangkaan buatan yang merugikan UMKM.
Langkah Konkret Pemerintah untuk Menjaga Stabilitas LPG
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina telah mengambil beberapa langkah untuk memastikan pasokan LPG tetap stabil, antara lain:
✅ Meningkatkan Kuota Distribusi LPG di Daerah Rawan Kelangkaan
Beberapa wilayah yang mengalami lonjakan permintaan akan mendapat tambahan kuota LPG untuk menghindari gangguan pasokan.
✅ Memperketat Pengawasan Penjualan LPG Subsidi
Aparat terkait telah mulai melakukan razia terhadap pengecer nakal yang menjual LPG bersubsidi di atas harga resmi.
✅ Mempercepat Program Konversi ke Kompor Listrik
Sebagai langkah jangka panjang, pemerintah mulai mendorong penggunaan kompor listrik bagi UMKM tertentu, terutama yang berada di wilayah dengan pasokan listrik stabil.
Kesimpulan: Sinergi Pemerintah dan UMKM dalam Menjaga Pasokan LPG
Untuk menghindari dampak lebih luas akibat kelangkaan LPG, pemerintah perlu meningkatkan peran aktif dalam mendampingi dan memberikan solusi bagi UMKM. Dengan distribusi LPG yang lebih tepat sasaran, pengawasan ketat terhadap penimbunan, serta edukasi dalam efisiensi energi, stabilitas usaha mikro dan kecil dapat tetap terjaga.
💡 UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, menjaga ketersediaan LPG bagi mereka bukan hanya soal stabilitas energi, tetapi juga keberlanjutan ekonomi rakyat.
👉 Bagaimana menurut Anda? Haruskah pemerintah memberikan subsidi tambahan khusus untuk UMKM yang bergantung pada LPG?